Desain Dana Desa 2018 Bakal Berbeda
BERDESA.COM – Kenaikan jumlah anggaran dana desa tahun 2018 juga bakal membuat disain dana desa menjadi berbeda. Tahun 2018 dana desa lebih diorientasikan pada terciptanya sebanyak mungkin lapangan kerja di desa. Alokasi dana desa juga bakal berbeda-beda tiap desa.
Orientasi penciptaan lapangan kerja disampaikan Presiden Jokowi kepada wartawan baru-baru ini. Jokowi meminta program yang berkaitan dengan dana desa untuk terus diperbaiki dan ke depan diorientasikan pada penciptaan lapangan kerja di desa. Orientasi penciptaan lapangan kerja ini dana desa ini bisa memanfaatkan sekitar 20 persen dana desa.
Bukan itu saja, Presiden juga ingin agar desa menggarap sendiri proyek miliknya dan bukan malah mengundang orang dari luar desa. Upah yang didapatkan juga dari dana desa. Ini bukan perkara mudah karena hingga saat ini sebagian desa masih memiliki keterbatasan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengerjakan sendiri program-program desa mereka sendiri.
Maka untuk menyiapkan diri menyambut dana desa yang lebih besar tahun depan, desa-desa harus mendorong kualitas sumber daya manusia warganya sehingga bisa menjalankan sendiri program-program pembangunan desa dan tidak perlu menggunakan kontraktor dari luar.
Target mengerjakan program dengan kekuatan SDM-nya sendiri ditargetkan sudah bisa dilakukan desa-desa di Indonesia karena desa-desa sudah belajar bagaimana mengerjakan program pembangunan mereka pada 2017 ini.
Disain yang paling bakal sangat membedakan antara dana desa 2017 dengan 2018 adalah mengenai jumlah dana yang bakal diperoleh desa-desa. Jika tahun ini dibagikan dengan cara merata dengan nominal yang sama maka tahun depan bakal berbeda satu sama lain.
Dana desa tahun 2018 bakal mengutamakan pengentasan kemiskinan di desa-desa. Sampai hari ini masih sangat banyak desa yang mengalami ketidakberdayaan ekonomi sehingga disebut sebagai kantung kemiskinan. Inilah yang bakal dibabat oleh dana desa. Maka 2018 yang akan datang angka perolehan dana pada desa-desa itu bakal disesuaikan dengan situasi ekonomi desa.
Bagi desa dengan jumlah warga miskin lebih besar maka bakal mendapat kucuran lebih besar dan sebaliknya, desa yang sudah memiliki kekuatan ekonomi sehingga angka kemiskinannya kecil bakal mendapatkan dana lebih kecil. Cara ini dinilai bakal lebih adil karena memberikan dorongan yang kuat bagi desa yang miskin untuk bisa mendongkrak dirinya menjadi sejahtera.
Maka tahun 2018 mendatang, desa-desa yang masih tertinggal bakal melakukan lompatan besar dan desa yang sudah melaju kencang bakal bisa mengembangkan dirinya dari dana desa yang mereka sudah dapatkan.(aryadji/berdesa)